Rabu, 21 Oktober 2015

Sisi Lain Kota : Masih Ada Warga Palembang Bangun Jalan Pakai Uang Sendiri


POTONG KAMBING- Warga Rukun Tetangga (RT) 05, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang Palembang urunan untuk membangun jalan, Minggu, (18/10). Usai Jalan selesai dibangun warga memotong kambing untuk syukuran. (Foto : M Syah Beni)

TIDAK
ingin berlama-lama menunggu perhatian pemerintah, warga Rukun Tetangga (RT) 05, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang Palembang urunan untuk membangun jalan, Minggu, (18/10).


Hanya dalam waktu 10 hari, jalan selebar delapan meter dan panjang 700 meter berhasil diselesaikan. Atas keberhasilan tersebut warga sangat bersukacita dan menggelar acara syukuran dengan memotong seekor kambing.


Jalan tersebut berada di perkampungan warga. Perkampungan ini berada jauh dari akses jalan yang dikatakan laik. Jalan poros kecamatan bahkan masih ada yang belum mendapatkan pengerasan. Untuk menuju rumahnya, warga harus menyusuri jalanan berupan tanah yang lebarnya hanya satu meter.


Sadar akan sulitnya mendapatkan bantuan dari pemerintah. Warga akhirnya sepakat membuat jalan secara urunan. Jalan tersebut bahkan dibuat selebar delapan meter dan panjang 700 meter. 


"Jalan ini kita bangun secara gotong-royong dan uangnya dari sumbangan warga. Kita hanya ambil Rp 500 permeter bagi warga yang punya tanah di pinggir jalan," ujar Martawan, ketua panita pembangunan jalan.


Tidak puas sampai di sana. Warga dalam waktu dekat akan melanjutkan pengerjaan dan melakukan pengerasan jalan. Uangnya juga didapat dari hasil urunan. "Warga sangat antusias. Semua mau membantu," tambahnya


Lanjut Martawan, inisiatif pembangunan jalan ini berawal dari rembukan beberapa warga yang memimpikan adanya jalan menuju pekampungan akhirnya disepakati untuk urunan. 


"Alhamdulilah warga semua setuju. Pemilik tanah mau menghibahkan dan membantu biaya pembangunan jalan," ujarnya.


Saat ini jalan tersebut masih berupa tanah. Dalam waktu dekat warga akan kembali urunan untuk melakukan pengerasan jalan. "Kita akan cor di bagian tengah jalan dulu selebar satu meter. Minimal cukup untuk motor dulu," jelasnya sumringah.


Khoirun, ketua RT, dirinya sangat mengapresiasi inisiatif warga yang bergotong-royong membangun jalan. Meski begitu dirinya berjanji akan menyampaikan kepada pemerinta agar membantu pengerasan jalan. "Selanjutnya nanti saya janji akan mencari bantuan pemerintah agar jalan ini mendapatkan pengerasan," janjinya.


Dalam pembangunan jalan ini warga menghabiskan uang puluhan juta untuk menyewa alat berat. Jalan ini menghubungkan perkampungan warga dengan jalan poros (BBN)