Brondong dilelang Rp 20 Juta
# Terjadi di Kota Palembang
![]() |
Ilustrasi arisan brondong |
PALEMBANG, TRIBUN- Seorang brondong (pemuda) bisa mendapatkan uang Rp 1 juta hingga Rp 5 juta untuk sekali kencan dengan wanita setengah baya (tante girang). Transaksi ini teroganisir, terdapat peran makelar (germo) yang menyediakan berbagai tipe pria sesuai selera wanita sudah bersuami itu.
Beberapa germo yang berkeliaran di kota metropolis ini berprofesi sebagai sopir taksi dan karyawan swasta. Mereka berkeliaran mencari dan mengenalkan brondong koleksinya ke pemesan dengan imbalan fee sekitar 20 persen dari nilai transaksi.
Mahasiswa dan anak-anak muda yang baru merintis karir merupakan tipe yang disukai tante girang. Pertemuan biasanya berlangsung di ruang VIP karaoke, diskotik, dan rumah mewah. Terkadang, brondong juga dijadikan sebagai kejutan dan hadiah bagi pemenang arisan komunitas tante girang.
Tribun Sumsel yang menelusuri bisnis brondong di Palembang selama satu minggu ini berhasil mewawancarai tiga anak muda yang berprofesi sebagai pria panggilan tante girang. Ketiganya memiliki karakteristik berbeda, satu diantaranya berkulit putih dan kurus, satu lagi bertubuh tinggi dan kulit putih, dan terakhir bertubuh sedang dengan kulit sawo matang.
Ketiga pemuda ini memiliki kesamaan pada penampilan yang modis. Gaya potongan rambut ala boy band korea, pakaian rapi, dan kulit bersih.
AB, seorang pria yang baru satu bekerja di perusahaan swasta mengenal kehidupan tante girang sejak masih kuliah. Pernah waktukuliah berhubungan dengan anggota legislatif yang berusia sekitar 41 tahun.
Seminggu ia minta bayaran Rp 5 juta, namun hubungan ini tidak berlangsung lama karena ketahuan suaminya. Tak mau masalah bertambah besar, AB memutuskan komunikasi dengan mengganti nomor telepon.
Sejak pengalaman itu, AB semakin sering kumpul dengan tante girang di Palembang. Entah itu hanya sekedar kumpul, berkaraoke, mendengarkan hentakan music remix di diskotik, hingga menemani tidur.
“Tante-tante itu rata-rata berusia di atas 40 tahun, meski begitu mereka tetap cantik. Selalu rajin merawat tubuh. Masih terlihat seperti baru punya satu anak,” kata AB.
Wanita setengah baya yang tidak terpuaskan oleh suaminya itu rela merogoh kocek jutaan rupiah demi mendapatkan layanan seksual dari brondong. Mereka sering ditinggal suaminya yang sibuk bekerja, melayani istri muda, dan tidak kuat lagi memberikan kepuasan seksual.
Hampir semua wanita genit itu bekerja atau memiliki usaha sehingga mereka tidak tergantung pemberian uang dari suami. Wanita yang berusia 30 tahun ke bawah sangat jarang, karena rata-rata pada usia itu perekonomiannya belum stabil. Apalagi harus menanggung biaya brondong-nya.
Banyak rangkaian kegiatan setiap kali komunitas tante girang berkumpul setiap pekannya. Biasanya dimulai dengan dugem, karaoke, ada juga yang suka menikmati minuman beralkohol.
Tidak jarang, tante-tante ini harus menyiapkan layanan bagi teman sekomunitas mereka yang datang dari luar kota. Ada yang minta disiapkan brondong, mengajak karaoke, atau sekedar makan-makan.
AB menuturkan, tante girang tidak asal pilih brongdong. Selain mampu memberikan layanan seksual memuaskan, brondong itu haruslah tampil mempesona. Kulit bersih, rapi, dan modis. Itu diperlukan karena diantara mereka terdapat prestis (gengsi) dan kebanggaan apabila menggandeng brondong rupawan saat kumpul komunitas.
Ada dua bentuk hubungan antara tante girang dan brondong. Tante girang yang merasa puas terhadap layanan brondong akan menjadikannya sebagai pacar dengan kosekuensi membiayai hidup pemuda itu. Terkadang, masing-masing tante juga saling tukar pasangan untuk mendapatkan pengalaman berbeda.
Setamat kuliah, AB masih suka ngumpul bareng tante girang di tempat hiburan malam dan sesekali memberikan layanan seksual. Uang yang diterimanya terus mengalir. Berkat semua itu, ia selalu mampu memenuhi keinginan untuk memiliki peralatan elektronik terbaru, merasakan makanan enak, dan membeli pakaian bagus.
Tidak selamanya seorang tante girang bisa mendapatkan brondong sesuai keinginan hatinya. Akses mendapatkan brondong itu tidaklah mudah. Butuh relasi sesama penyuka brondong.
Karena itulah dibuat sistem arisan brondong agar para tante-tante kesepian ini bisa merasakan semua bagaimana mendapat kepuasan seksual dari brondong.
Dari pengakuan JA, yang pernah dijadikan hadiah arisan oleh tante-tante bahwa, sistem arisan tersebut mulanya hanyalah arisan biasa. Karena sebagaian besar tante yang mengikuti arisan adalah penyuka brondong, lantas dibuatlah surprise dengan memberikan seorang brondong bagi tante pemenang arisan.
JA yang kini juga merambah dunia penyedia layanan wanita atau germo tidak mau terlalu banyak berkomentar tentang kehidupannya saat dijadikan "piala" arisan para tante. Ia hanya menerangkan jika hal semacam itu (arisan brondong, red) memang ada.
"Saya cuma sekali seperti itu (arisan)," ujarnya.
Pria berperawakan tegap, berkulit putih ini tidak menyangkal jika arisan tersebut tetap berjalan hingga saat ini. Hanya saja ia tidak pernah lagi menjadi "piala" arisan.
Penjelasan singkat yang dikatakan, bahwa saat arisan berlangsung tidak aktivitas seks yang dilakukan. Para tante-tante arisan hanya kumpul-kumpul sembari makan dan minum.
Setelah arisan selesai barulah brondong yang menjadi arisan akan melaksanakan tugasnya. Melayani tante yang menjadi pemenang arisan.
"Diajak ke rumah tante tersebut di suatu perumahan," ujarnya tanpa mau menyebutkan nama perumahan itu.
Sumber Tribun Sumsel lainnya, AN mengaku, mendapatkan kenalan tante girang berkat bantuan makelar yang merangkap sebagai sopir taksi. Saat ada panggilan pada jam berapapun, sumber yang masih mahasiswa ini harus siap melayani.
Pernah suatu kali ia harus melayani empat tante girang sekaligus. Agar tidak mengecewakan, pria bertinggi 170 cm ini disuruh minum obat kuat. Ia tak bisa menolak, karena tante girang itu rela membayarnya Rp 5 juta per malam.
“Ada satu yang cantik, tiga tante lainnya cukup mengecewakan. Saya tidak bisa memilih, semua sudah diserahkan pada makelar,” kata AN saat dijumpai sedang santai di rumahnya awal pekan tadi.
AN sudah empat kali mendapat panggilan melayani kebutuhan seksual tante girang. Tarif yang dipasangnya mulai dari Rp 2 juta sampai Rp 5 juta. Uang itu tidak dinikmati sepenuhnya, masih harus dipotong sekitar 20 persen untuk makelar.
Penghasilannya dari bisnis lendir itu banyak digunakan untuk bersenang-senang bersama temannya, membeli barang, dan kumpul di cafe.
“Syarat unuk menjadi gigolo pertama kali haruslah kulit bersih, pakaian rapi. Kalau untuk ketahanan seksual nanti diberikan pil kuat oleh tante. Saya malah pernah disuruh makan dua pil sekaligus,” ucap AN.
Para wanita pencari kepuasan seksual itu jelas AN, sangat menjadi privasi. Mereka tidak suka berkumpul di saat ramai, oleh sebab itu mereka jarang kumpul dan berbaur dengan masyarakat umum.
Mereka memilih tempat-tempat khusus, eksklusif, menyewa room VIP sebagai lokasi tongkrongan. Beberapa tante-tante itu akan dijemput dan diantar oleh sang makelar menuju tempat yang diinginkan. Makelar ini juga nantinya akan menerima fee dari sang tante atas jasanya menyediakan brondong.
AN, yang ditemui di rumahnya mengakui, para wanita bersuami itu melaksanakan arisan brondong.
Ia menjelaskan, harga seorang brondong yang mampu memikat hati banyak tante cukup mahal. Bisa hingga Rp 20 juta. Karena itulah dibuat sistem arisan agar semua kebagian servis dari brondong tersebut.
"Tarif brondong yang mempunyai daya pikat itu mahal. Itulah menjadi faktor adanya arisan," tambahnya.
Lanjut AN, untuk masuk dalam dunia tante-tante kesepian haruslah berpenampilan menarik. Itu dilakukan jika brondong tersebut hanya dipakai saat dibutuhkan. Namun jika brondong tersebut menjadi peliharaan tante-tante maka semua kebutuhan brondong tersebut akan dipenuhi.
AN yang mendapatkan relasi tante-tante dari seorang makelar yang sehari-hari bekerja sebagai sopir taksi. Ia lalu menganjurkan Tribun Sumsel untuk menemui sopir tersebut agar mendapatkan info lebih jelas tentang lika-liku kehidupan para tante kesepian.
Hanya saja saat ditemui di lokasi mangkalnya taksi. Sopir tersebut tidak ada. Beberapa rekan kerjanya mengatakan bahwa sopiryang dicari itu juga merangkap makelar bisnis haram tersebut.
"Dia itu sopir eksekutif. Penumpangnya ada sendiri," ujar seorang sopir taksi. (wan/bbn)
# Rela Habiskan Uang Demi ABG
Wanita sudah bersuami yang berhubungan cinta dengan anak baru gede (ABG) lebih disebabkan oleh faktor kebutuhan seksual dan rasa bosan. Tidak terpenuhinya kebutuhan itu bisa karena suami yang bekerja di luar kota atau lebih mementingkan selingkuhan dibandingkan istrinya.
Faktor lain yang menyebabkan kebutuhan seksual tidak terpenuhi karena usia suami yang sudah uzur. Akibatnya daya tahan suami memberikan pelayanan seksual tidak segagah sewaktu muda.
Beberapa wanita memiliki permasalahan yang sama berkumpul. Rasa penasaran semakin besar karena setiap orang memiliki akses informasi dengan mudah, pengaruh pergaulan bebas, dan film porno.
Saya tidak pernah mendapatkan klien yang memiliki masalah seperti ini. Namun ada beberapa wanita yang datang mengaku sering ditinggal kerja oleh suami dan ribut-ribut rumah tangga.
Wanita yang kencan dengan pria jauh lebih muda tak mempermasalahkan uangnya banyak habis demi mendapatkan kepuasan seksual. Tapi memang, transaksi ini mungkin memiliki organisasi yang rapi agar tidak terdeteksi orang lain. Sebab semua ini adalah persoalan lapangan kerja, sumber penghasilan bagi ABG dan makelarnya.
Anak muda yang berkencan dengan wanita bersuami meliki motivasi utama mendapatkan banyak uang dan kesenangan. Mereka terkadang pintar, memanfaatkan kesempatan dari wanita yang tidak terpuaskan kebutuhan seksualnya.
Mungkin saja mereka masuk ke komunitas arisan ibu-ibu, entah itu sebagai tamu saja atau ada peran lain.
Semua ini sebenarnya tidak akan terjadi apabila wanita dan ABG itu memiliki keimanan yang kuat. Memahami dan menyadari bahwa tindakan itu dilarang dan juga bisa menimbulkan penyakit.
Perlu peran semua pihak, para professional, keluarga, dan pemerintah untuk mencegah kegiatan ini semakin meluas. Apabila datang ke psikiater, akar diberikan bimbingan untuk mengatur gaya hidup, waktu istirahat, pola makan, dan tindakan lainnya. (wan)
*Telah dipublikasikan di Tribun Sumsel*
Palembang...butuh job sampingan.
BalasHapusD17FD197 / 085769123860 wa