Sabtu, 30 Agustus 2014

Warga Palembang Jadi Korban Penipuan TKI




Ilustrasi TKI (google.com)
Siang itu sekitar pukul 13.00 WIB Yanto bersama 4 orang temannya menanti pesawat yang hendak membawanya ke Australia di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Sesuai janji dengan si penyalur kerja Yanto dan temannya akan take off menggunakan pesawat Lion Air pada pukul 17.00 WIB.

Masih ada waktu sekitar empat jam untuk Yanto bercengkerama dengan keluarganya. Berbagai pesan dan nasihat dilontarkan kepadanya agar bisa membawa diri saat berada di negeri orang. Demikian pula dengan teman-temannya. Bahkan satu kerabat Yanto harus berat hati meninggalkan istri dan anaknya.

Harapan untuk memperbaiki kondisi perekonomian membuat mereka mantap untuk berangkat ke Australia menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Namun hingga jam menunjukkan pukul 17.00 WIB orang yang menjadi penyalur kerja bagi Yanto tidak kunjung menampakkan batang hidungnya. Nomor handphone yang sering ia hubungi seketika nonaktif. Yanto pun panik.

" Saat saya hubungi lagi nomor hp nya sudah tidak aktif. Disana saya curiga ini adalah penipuan," ujarnya saat berbincang dengan Tribun Sumsel.

Harapan serta kegembiraan Yanto musnah saat mengetahui dirinya menjadi korban penipuan. Dirinya yang telah berpamitan dengan keluarga terpaksa menahan malu ketika dirinya harus kembali pulang ke rumah.

Penipuan berkedok penyalur kerja ke luar negeri dialami beberapa warga Kota Palembang. Penipu bahkan melancarkan aksinya hanya melalui telepon tanpa satu kalipun bertatap muka dengan korban. Tiap korban dimintai uang bervariasi hingga Rp 1 juta perorang. Setelah uang ditransfer oleh korban pelaku langsung memutuskan komunikasi. 

Yanto, warga Simpang Bakaran, Plaju, mengatakan dirinya mengetahui adanya lowongan pekerjaan ke luar negeri melalui iklan baris di koran. Keinginan besar untuk memperbaiki perekonomian membuatnya menghubungi nomor telepon penipu tersebut.

Seperti ikan yang telah masuk perangkap, Yanto memenuhi semua syarat yang diberikan oleh penipu. Mulai dari uang pendaftaran hingga tiket pesawat.

" Namanya Didi (pelaku penipuan). Caranya bicara sangat meyakinkan. Hingga saya terbujuk," terangnya.

Yanto sempat berfikir bahwa ini adalah penipuan. Beberapa kali ia mengalami kejanggalan dalam proses pendaftaran. Pertama saat ia diminta mentransfer uang pendaftaran sebesar Rp 250.000. Pelaku meminta uang dikirim melalui kantor pos bukan via bank. Namun semua ia abaikan demi memiliki pekerjaan tetap.

Hanya berselang satu hari permintaan menransfer uang kembali dilakukan oleh pelaku. Kali ini Yanto dimintai uang sebesar Rp 200 ribu. Alasan pelaku untuk membuka rekening di Bank Commonwealth.

" Terus transfer lagi Rp 300 ribu untuk asuransi. Terakhir Rp 150 ribu untuk pinjaman bank," jelasnya.

Selama 6 jam menunggu kehadiran pelaku di Bandara SMB II, Yanto dan teman-temannya memutuskan untuk mengecek keberadaan pelaku melalui pihak bank. Kebetulan seorang teman Yanto mempunyai kenalan di bank.

Saat dicek melalui rekening yang ditransfer tersebut diketahui identitas pelaku membuka tabungan di bank di Provinsi Riau. Sadar tertipu mentah-mentah ada niat Yanto dan temannya untuk melapor ke polisi. 

" Mau kami laporkan ke Polda. Tapi kawan-kawan setelah musyawarah di bandara tidak jadi melapor. Sudah nasib kami kena tipu. Untuk itulah saya sarankan agar anak-anak dari Palembang ini khususnya untuk hati-hati jangan sampai kena tipu dengan modus ini," ungkapnya pasrah

Korban teranyar yang mengalami penipuan pengiriman TKI ke Australia yaitu Ahmad, warga Sekip, Palembang. 

Dirinya tertarik menjadi TKI karena menginginkan pekerjaan yang lebih baik dan mampu mengubah perekonomian keluarganya. Iming-iming gaji besar hingga Rp 30 juta perbulan semakin menguatkannya untuk menjadi TKI ke Australia. 

Harapan besar Ahmad langsung hilang saat dirinya mengetahui bahwa informasi pengiriman TKI tersebut adalah penipuan. Dirinya bahkan mengumpat-umpat pelaku. 

" Kalau dia (pelaku, red) ditangkap polisi aku minta kupingnyo be (telinganya saja)," teriaknya marah

Dijelaskan Ahmad, dirinya melamar ikut TKI ke Australia setelah mengetahui ada lamaran kerja di koran. Ia lantas menghubungi kontak yang diberikan. 

Saat ia mengirimkan pesan ke nomor 085225493188 (nomor pelaku) ia lantas mendapatkan balasan sms yang menerangkan bahwa perusahaanny membutuhkan banyak TKI.

"Australia butuh 120 TKI untuk bekerja di hotel, restoran,pabrik,peternakan, perkebunan dan pertambangan. Gaji 30 juta perbulan. Berangkat tgl 28 September  2014," isi sms pelaku

Kemudian pelaku meminta Ahmad untuk mengirimkan uang pendaftaran sebesar Rp 300 ribu melalui Bank BTN.

" Biaya administrasi Rp.300.000 disetorkan saja ke rekening Bank BTN  di kantor pos rek.no. 0000501500516743 atas nama Herry Ardhiyanto," lanjut isi sms pelaku yang diterima Ahmad

Pelaku penipuan juga meminta beberapa syarat lagi untuk meyakinkan bahwa perusahaan miliknya merupakan perusahaan legal penyalur jasa TKI. 

Pelaku meminta korban mengirimkan fotocopy bukti setoran bank, fototocopy KTP, KK, dan Ijazah yang dikirim melalui kantor pos ke PT Mangun Jaya Perkasa, Jalan Alu-Alu nomor 10 Rawamangun Jakarta Timur. Kode pos 13220.

Sedangkan untuk biaya medical check up, paspor, visa,  dan tiket pesawat akan dibiayai oleh Commonwealth Bank yang akan dipotong melalui gaji sebesar Rp 5 juta perbulan selama 6 bulan pertama.

Saat kembali dihubungi oleh Ahmad nomor pelaku masih aktif. Ia sempat saling berkirim sms dan memastikan apakah benar ini penipuan atau bukan.

" Saat saya tanya ini penipuan atau bukan. Pelaku malah marah-marah kepada saya," terangnya.

Ahmad yang terbawa emosi terus meminta kepada pelaku agar mengembalikan uangnya yang telah ia setor kepada pelaku. Bukan uang yang didapat Ahmad melainkan ejekan dari pelaku.

" Yang bodoh itu kau. Mau saja kirim uang ke aku.Terimakasih atas sumbanganmu," ujar pelaku mengejek.


# Pelaku Pakai Bahasa Daerah

Tribun Sumsel mencoba menghubungi nomor ponsel pelaku untuk mendapatkan konfirmasi. Saat pelaku menjawab telpon terdengar suara seorang laki-laki dengan logat Jawa (Tegal, red). Awalnya ia menanyakan ada keperluan apa menghubungi ponselnya. 

" Iya benar ini Herry. Ada perlu apa," tanyanya

Tribun langsung menanyakan apakah ia benar seorang penyalur tenaga kerja ke Australia. Mendapatkan pertanyaan tersebut pelaku langsung menjelaskan bahwa dirinya bisa memberangkatkan orang yang ingin menjadi TKI ke Australia. Diterangkannya bahwa saat ini Australia sedang mencari TKI untuk bekerja di perkebunan. Jika berminat bisa langsung mendaftar kepadanya dengan syarat-syarat yang ditentukan.

Pelaku mengaku bahwa dirinya bekerja di PT Mangun Jaya Perkasa yang beralamat di Rawamangun, Jakarta Selatan. PT Mangun Jaya sendiri katanya merupakan satu dari 600 Perusahaan Jawatan Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang ada di Jakarta.

Ketika Tribun Sumsel menanyakan bahwa ada korban yang mengaku telah ditipu olehnya pelaku mengelak. Ia bersikeras bahwa perusahaannya tidak pernah melakukan penipuan.

" Seperti yang saya katakan tadi di Jakarta ini ada 600 PJTKI. Mungkin perusahaan lain yang menipu itu," jelasnya dengan logat Tegal yang semakin kental.

Ketika Tribun Sumsel mengatakan bahwa korban tersebut ditipu oleh perusahaannya dan telah mengirimkan uang ke rekening atas namanya sebesar Rp 300 ribu, pelaku mulai panik. Ia tampak kegalapan menjawab pertanyaan tersebut. Ia kemudian bertanya siapa nama orang yang ditipu itu. Pelaku tetap mengelak bahwa dirinya tidak melakukan penipuan.

" Kalau tidak percaya datang saja langsung ke kantor kita," ujarnya

Ditanya apakah perusahaannya memiliki cabang di Kota Palembang, pelaku mengatakan bahwa saat ini memang belum ada cabang di Kota palembang. Namun dalam waktu satu tahun ini akan segera membuka cabang. Pelaku semakin panik saat Tribun Sumsel bertanya apa jaminan yang diberikan untuk calon TKI. Pelaku hanya mengatakan akan ada orang yang menjemput saat proses keberangkatan. 

" Ini bukan penipuan. Tidak percaya bisa ketemu di kantor," ucapnya

Saat Tribun menjelaskan bahwa ada orang yang telah menunggu di bandara namun tidak juga dijemput oleh pihaknya, pelaku tidak menjawabnya. Ia hanya mengeluarkan kata-kata dalam bahasa daerah yang tidak dimengerti. Belum sempat ditanyakan kembali, pelaku meminta Tribun Sumsel untuk datang langsung saja ke kantornya dan mengakhiri pembicaraan. 

*Telah dipublikasikan di Tribun Sumsel*

2 komentar:

  1. Sudah lama saya main togel baru pertama kali saya merasakan kemenangan yg lumayan besar.
    kemenangan Rp.157 juta dan itu semua berkat MBAH KARTAPATI ,
    mulanya saya cuma tlp saja dan alhamdulillah saya di kasih 4D,[8836].ternyata ankanya bner2 tembus 100%.
    Saya sudah 5X JP berkat angka riktual dari MBAH KARTAPATI.
    Jadi saya saranin pada kalina semua yg suka main togel kalo mau dapat angka ritual yg bener2 jebol gabung dengan MBAH KARTAPATI
    HUB MBAH KARTAPATI DI NO:0852-9445-0969.>>>KLIK DISINI<<<




    Di jamin anda pasti menang seperti saya>>>>>>
    .(`’•.¸(` ‘•. ¸* ¸.•’´)¸.•’´)..
    «´ Thanks sOb rOoMnyA ¨`»
    ..(¸. •’´(¸.•’´ * `’•.¸)`’•.¸ )..
    SELAM KOMPAK SELALU….dan selamat buat yg JUPE hari ini.

    BalasHapus
  2. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    BalasHapus