Sekali Gesek Dapat Rp 5 juta
# Bisnis Gestun Kartu Kredit
![]() |
Suasana toko sepatu di kawasan Dempo Dalam yang melayani jasa gesek tunai kartu kredit |
PALEMBANG, TRIBUN- Orang-orang ramai mengunjungi toko sepatu di Kawasan Jalan Dempo Luar setiap harinya. Seperti tempat usaha pada umumnya, toko ini memajang beberapa pilihan sepatu pria dan wanita.
Ada juga koleksi tas, kaos kaki, dan sandal. Tetapi hampir semua orang yang datang bukan untuk membeli sepatu atau produk lain yang dijual di sana. Mereka datang untuk memanfaatkan layanan gesek tunai (Gestun) menggunakan kartu kredit. Layanan ini memungkinkan penarikan uang tunai tanpa dikenakan bunga.
Tribun Sumsel yang berada selama satu jam di toko itu tak sempat mewawancarai si empunya usaha. Pemilik toko sangat sibuk, tak pernah hentinya melayani konsumen yang datang silih berganti. Bukan hanya pria, konsumennya juga wanita dari berbagai profesi.
Sang pemilik toko, biasa disapa Cece, duduk di balik meja kasir di ujung toko. Disampingnya berdiri seorang wanita yang membantu menyusun antrean kartu kredit pengunjung yang hendak memanfaatkan fasilitas gesek tunai.
Meja kasir itu tampak berantakan. Ada sekitar tujuh mesin Electronik Data Capture (EDC) milik beberapa bank berjejer di atas meja. Di meja itu juga ada tumpukan kertas-kertas dan kotak yang tak tahu untuk penyimpanan apa.
Konsumen yang datang tak banyak bertanya-tanya. Seperti sudah paham aturan main, mereka yang baru tiba segera mengambil kartu kredit dan Kartu Tanpa Penduduk (KTP) dari dalam tas atau selipan dompet.
Mereka lalu meletakkan dua kartu itu di atas meja. Sedangkan pegawai toko tadi menyusun urutan siapa yang datang terlebih dahulu untuk mendapatkan layanan pertama.
“Berapa?” Tanya Cece kepada si pemilik kartu yang berdiri di hadapannya.
Konsumen tinggal menyebut nominal uang yang dibutuhkan. Ada yang menarik uang Rp 1 juta, 1,5 juta, 3 juta, 5 juta, dan seterusnya sesuai limit masing-masing kartu kredit yang dimiliki.
“Rp 2,5 juta,” kata seorang pemuda.
Cece kemudian mengambil kartu kredit milik pemuda itu dan memasukkannya ke dalam mesin EDC. Tangannya yang kecil menekan beberapa tombol di atas mesin itu.
Selang beberapa detik, Cece menyatakan keinginan pemuda itu tidak bisa terpenuhi. Ia lalu menyarankan pemuda itu menurunkan nominal uang yang diminta menjadi Rp 2 juta.
Selang beberapa detik, Cece menyatakan keinginan pemuda itu tidak bisa terpenuhi. Ia lalu menyarankan pemuda itu menurunkan nominal uang yang diminta menjadi Rp 2 juta.
“Kenapa tidak bisa ya, kan limit kartu saya itu Rp 5 juta. Ok lah, tak apa Rp 2 juta,” ujarnya sedikit bingung.
Cece kemudian menggesek kartu kredit pemuda itu ke mesin EDC lainnya. Setelah menekan beberapa tombol, akhirnya muncul dua carik struk bukti transaksi dari mesin lainnya. Pemuda itu kemudian diminta untuk membubuhkan tanda tangan pada secarik kertas itu.
Pada saat bersamaan, Cece mengambil tumpukan uang dari dalam tas bewarna coklat yang sejak tadi ada dipangkuannya.
Uang itu kemudian dihitung ulang oleh seorang karyawan yang berdiri di samping pemilik toko itu. Pemuda yang bekerja di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu hanya menerima uang Rp 1,94 juta.
Jumlah uang yang diterima oleh orang yang memanfaatkan layanan gesek tunai memang tidak penuh. Pemilik toko memotong sebagian uang sebagai bentuk fee atas jasa layanan yang telah diberikan.
Misalnya pinjaman Rp 1 juta maka uang yang diterima hanya Rp 950 ribu. Sedangkan pinjaman 1,5 juta maka yang diterima hanya Rp 1,440 juta.
Toko sepatu yang menyediakan layanan ini sering disebut Merchant Gestun. Gurihnya bisnis ini sudah banyak dinikmati oleh beberapa pengusaha di kota-kota besar di Indonesia.
Kebutuhan konsumen dan pertumbuhan industri kartu kredit memang memunculkan bisnis ini. Bisnis gestun mulai menjamur sekitar tahun 2000 ke atas. Saat itu pertumbuhan kartu kredit sangat besar dan masyarakat semakin pintar melihat peluang.
Diwawancarai usai mengambil melakukan transaksi gestun. F berujar bahwa dirinya mengetahui adanya jasa gestun ini dari orang-orang sesama pengguna kartu kredit.
Menurutnya menggunakan jasa gestun ini membuatnya lebih hemat dibanding melakukan tarik tunai di ATM. Jika menggunakan ATM ia akan dikenai biaya administrasi sebesar Rp 90 ribu dan biaya tarik tunai sebesar Rp 50 ribu. Ditambah lagi bunga yang akan dikenakan oleh bank sekitar Rp 50 ribu.
" Untuk gestun tidak ada bunga atau bunga nol persen. Uang tips Rp 60 ribu untuk pemilik toko. Lebih hemat," ujarnya.
Selain itu juga, sistem gestun yang seolah-olah pemegang kartu kredit melakukan transaksi berbelanja membuat pembayaran minimum tiap bulannya hanya Rp 42 ribu.
Jumlah ini jauh lebih murah dibandingkan penarikan tunai di ATM, yang pembayaran minimum tiap bulannya antara Rp 300-500 ribu.
F mengakui, jasa gestun digunakan sebagai antisipasi ketika memerlukan kebutuhan uang secara mendadak. Adanya gestun ini membuatnya tidak perlu sibuk mencari pinjaman uang.
Seorang pengguna gestun lainnya mengakui bahwa adanya gestun ini benar-benar dimanfaatkan oleh pengguna kartu kredit.
Menurutnya, saat ini limit kartu kreditnya telah dinaikkan oleh pihak bank menjadi Rp 10 juta. Naiknya limit ini karena ia rajin melakukan transaksi menggunakan kartu kredit dan juga tidak terlambat membayar uang tagihannya.
Dengan limit yang besar tersebut ia bisa mendapatkan dana tunai dalam jumlah besar tanpa proses berbelit-belit seperti pengajuan kredit di bank.
"Jadi sangat penting kartu kredit ini dan juga gestunnya. Pengajuan kredit di bank sangat rumit dan bertele-tele. Menggunakan kartu kredit dan gestun uang dengan cepat bisa dicairkan," ujar laki-laki berbadan tambun ini.
Pria yang mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan ini karena takut dilacak oleh pihak bank mengaku telah berulang kali menggunakan gestun.
Diakui bahwa dirinya sangat sulit mengajukan peminjaman uang di bank. Harus adanya agunan membuatnya beberapa kali ditolak bank.
Atas saran kawannya ia membuat kartu kredit yang bisa dijadikan uang tunai ketika sangat memerlukan uang dalam jumlah besar.
Semakin mendekati hari Raya Idul Fitri merchant pelayanan gestun di toko sepatu 704 semakin ramai dikunjungi orang. Alasannya pun beragam. Mulai dari persiapan lebaran hingga modal untuk pulang kampung (mudik).
Ditemui Tribun Sumsel di merchant gestun berkedok toko sepatu tersebut, Hairul, mengaku membutuhkan dana tunai untuk persiapan menyambut lebaran.
Pria yang bekerja di dealer motor ini menarik uang Rp 3 juta dari kartu kreditnya.
" Ambil sekarang (gestun, red) karena takut nanti antrian semakin panjang menjelang lebaran," ujarnya
Uang sebesar Rp 3 juta tersebut dipotong sebesar Rp 90 ribu oleh pemilik gestun. Potongan tersebut dinilai tidak memberatkannya terpenting kebutuhan uang tunainya teratasi.
Uang sebesar Rp 3 juta tersebut dipotong sebesar Rp 90 ribu oleh pemilik gestun. Potongan tersebut dinilai tidak memberatkannya terpenting kebutuhan uang tunainya teratasi.
Tarik EDC dari 5 Mechant BNI
Bank Nasional Indonesia (BNI) sudah menarik lima mesin EDC dari lima merchant di wilayah Sumbagsel selama ini. Terakhir pencabutan itu dilakukan Oktober 2013 silam. Untuk Sumbagsel, BNI memiliki 2.500 merchant.
Hal itu diungkapkan Kepala Cabang Bank BNI Musi Palembang, Yahya Mawarzi pada Tribun Sumsel, Rabu (16/7) ketika ditemui di ruang kerjanya.
"Ada Lima merchant di Sumbagsel yang sudah kita cabut. Akhir 2013 lalu itu yang terakhirnya. Hingga sekarang belum ada indikasi praktik yang seperti itu lagi," kata dia setelah sebelumnya menanyakan hal ini kepada bagian yang membidanginya.
Menurut dia, kelima merchant yang dicabut tersebut lantaran memang melanggar fungsi dan tujuan sebenarnya. Kebijakan itu diambil sesuai arahan dari Kantor Pusat Jakarta.
Kelima merchant yang dicabut itu juga menerapkan praktik alih fungsi mesin EDC. Harusnya mesin EDC digunakan untuk mempermudah pelanggan bank yang memiliki kartu kredit dalam berbelanja barang. Namun nyatanya malah digunakan untuk mengambil uang tunai.
Yahya mengakui, praktik tersebut memang sudah lama terjadi di dunia perbankan. Jakarta menjadi daerah yang banyak melakukan praktik tersebut hingga tidak sedikit kerjasama dengan merchant diputus.
"Merujuk aturan Bank Indonesia kan memang tidak diperbolehkan praktik seperti itu. Kalau ada kejadian seperti itu, namanya kan mengubah fungsi. Di situ kan harusnya untuk mempermudah pelanggan dalam membeli barang tapi nyatanya mereka menggunakan untuk mengambil uang. Jelas bukan pada tempatnya," kata dia.
Kendati banyak disalahgunakan, praktik itu tidak berdampak apa-apa kepada bank yang bersangkutan. Hanya saja alih fungsi yang menjadi persoalannya.
"Tidak ada dampak, mengungungkan juga tidak," katanya.
BNI mengajukan beberapa syarat bagi masyarakat yang hendak menjadi merchant. Harus ada pengajuan kepada, nanti penempatan EDC disesuaikan klausul kerjasamanya. Bisa sewa gratis atau membayar kepada bank.
"Verifikasi dulu, kemudian peninjauan tempat layak tidaknya. Pastinya juga ia merupakan pelanggan bank yang dimaksud," ujarnya lagi.
Apabila ada pemilik kartu kredit hendak melakukan tarik tunai di ATM bank dikenakan biaya cash maksimal Rp 100 ribu. Sementara kalau mereka berbelanja, tidak dikenakan cash, hanya bunga saja. Lantaran tidak dikenakan biaya cash itulah banyak orang menerapkan praktik gesek tunai.
Pihak BNI memastikan setiap merchant yang melakukan praktik itu diberikan teguran dan sanksi hingga pencabutan.
Meski ada aturan tegasnya, BNI selama tidak mengetahui secara detil apakah merchant melakukan praktik itu atau tidak. Cara paling mudah mendeteksinya dengan melihat jumlah transaksi di merchant itu dalam periode tertentu.
Misalnya sebuah toko yang memiliki EDC terbilang sepi pengunjung, namun jumlah transaksinya di luar kewajaran. Temuan itu patut dicurigai sudah terjadi praktik gesek tunai. Cara lainnya dengan menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat. (wan/bbn/and)
#Perlu Kajian Mendalam
PALEMBANG, TRIBUN-Kepala kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel, Patahuddin, menjelaskan, transaksi gestun sama seperti transaksi di ATM.
Gestun menggunakan mesin EDC sebagai pencatat transaksi. Uangnya berupa dana tunai dari penyedia jasa. Hakikatnya EDC itu digunakan untuk transaksi belanja bukan penarikan uang tunai.
Setiap bank penyedia EDC memiliki perjanjian dengan merchant penempatan EDC. Bagaimana isi perjanjian yang dibuat oleh pihak bank dan merchant. Kemungkinan ada yang melanggar perjanjian.
"Perjanjian dibuat antara pihak bank dan toko untuk penempatan EDC," ujarnya.
Untuk penempatan EDC di merchant hanya dilakukan oleh pihak bank tanpa melibatkan lembaga keuangan lain. Hanya antara bank dan merchant.
Setiap bank penyedia EDC memiliki perjanjian dengan merchant penempatan EDC. Bagaimana isi perjanjian yang dibuat oleh pihak bank dan merchant. Kemungkinan ada yang melanggar perjanjian.
"Perjanjian dibuat antara pihak bank dan toko untuk penempatan EDC," ujarnya.
Untuk penempatan EDC di merchant hanya dilakukan oleh pihak bank tanpa melibatkan lembaga keuangan lain. Hanya antara bank dan merchant.
Setiap bank harus membuat Rancangan Bisnis Bank (RBB) pada tiap akhir tahun untuk operasional bank tahun berikutnya. Misalnya RBB tahun 2015 harus dibuat akhir tahun 2014 dan diserahkan kepad OJK.
Di dalam RBB itulah diketahui apa saja rencana bank tersebut seperti penambahan mesin ATM, pembukaan kantor cabang baru, dan sebagainya.
Untuk pembangunan kantor kas ke bawah (tidak melayani kredit). Jika RBB tersebut telah disetujui oleh OJK maka bank hanya wajib memberikan laporan tanpa harus meminta izin lagi.
"Misal dalam RBB bank mau menambah 100 mesin ATM. Jika RBB nya sudah disetujui tidak perlu izin lagi. Tetapi wajib memberikan laporan perkembangan kepada OJK," lanjutnya.
Gestun yang merupakan transaksi berpura-pura belanja memanfaatkan EDC sejauh ini belum ada pengaduan yang diterima oleh OJK dari pihak yang dirugikan. Karena itu ia menilai transaksi gestun merupakan transaksi biasa. Adanya fee yang diminta oleh penyedia jasa gestun bisa saja merugikan konsumen jika nilainya terlalu besar.
"Belum ada pengaduan seperti itu (gestun)," ujarnya. (bbn)
*Telah diterbitkan di Tribun Sumsel)*
Kami disetujui pemerintah dan pemberi pinjaman kredit bersertifikat Perusahaan kami tidak menawarkan pinjaman mulai dari pribadi untuk pinjaman industri untuk orang yang tertarik atau perusahaan yang mencari bantuan keuangan pada tingkat bunga dinegosiasikan 2% kesempatan untuk membersihkan dept Anda., Mulai atau meningkatkan bisnis Anda dengan pinjaman dari pinjaman perusahaan kami diberikan di Pounds (£), dollar ($) dan Euro. Jadi mengajukan pinjaman sekarang orang yang tertarik harus menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut. Mengisi informasi data peminjam. Hubungi kami sekarang melalui: jenniferdawsonloanfirm20@gmail.com
BalasHapus(2) Negara:
(3) Alamat:
(4) Kota:
(5) Sex:
(6) Status Pernikahan:
(7) Bekerja:
(8) Nomor Ponsel:
(9) Penghasilan Bulanan:
(10) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan:
(11) Jangka waktu pinjaman:
(12) Tujuan Pinjaman:
Terima kasih atas pengertian Anda karena kami berharap untuk mendengar dari Anda segera.
E-Mail: jenniferdawsonloanfirm20@gmail.com
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Aris. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 Juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan kehilangan Sety saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.
Bayar perbulannya berp ya,jk kta ambil 6 juta?
BalasHapus